Keindahan Empat Musim di Korea (Part 1)

Annyeonghaseyo~

Fiuhhh panas nya hari ini (-_-')\. huhuhu mungkin karena sedang musim gugur jadi terasa panas banget. Kalau musim gugur di Indonesia terasa sekali panasnya, bisa dibilang ini sih bukan musim gugur tapi musim panas. /('-_-')\ Oiya ngomong-ngomong tentang musim nih bagaimana yah kalau musim di Korea selatan.


Keindahan Empat Musim di Korea



Korea  secara geografis terletak di zona iklim di lintang tengah, sehingga memiliki empat musim yang berbeda. Secara umum, musim semi jatuh pada bulan Maret sampai Mei, musim panas terjadi di bulan Juni hingga Agustus, musim gugur jatuh pada bulan September hingga November, dan musim dingin terjadi pada bulan Desember hingga Februari. Cuaca di musim semi bersih dan kering karena pengaruh angin, sementara di musim panas cuacanya panas dan lembab yang disebabkan oleh posisi Korea yang berada di tepi Pasifik Utara . Pada musim dingin, tekanan kontinental yang tinggi memberikan udara dingin dan cuaca yang kering.




= Musim Semi =



Musim semi di Korea biasanya jatuh pada bulan Maret hingga Mei. Cuacanya yang hangat menumbuhkan tunas rerumputan dan pepohonan. Walaupun demikian, temperatur di musim semi kadang mengalami perbedaan suhu sehingga udaranya menjadi dingin. Beranekaragam bunga berkembang sepanjang hangatnya cuaca musim semi, antara lain : azaleas, forsythias, dan royal azaleas. Pada bulan April hingga Mei, bunga-bungan bermekaran secara penuh sehingga menarik perhatian orang-orang untuk mendaki gunung dan menikmati suasana taman. Di wilayah pedesaan, musim semi adalah masa untuk memulai menanam padi dan kentang, menabung benih sayuran dan kacang-kacangan, dan saatnya untuk memetik buah dari pohon buah.


1. Udara Dingin Musim Semi
Udara dingin di musim semi biasanya terjadi pada awal musim semi. Fenomena ini terjadi akibat datangnya udara musim semi dari arah Siberia. Dinginnya udara musim semi diiringi oleh udara yang sangat kencang dan penurunan suhu udara yang sangat signifikan membuat cuasa serasa kembali ke musim dingin. Fenomena seperti ini bisa terjadi sebanyak dua atau tiga kali selama masa awal musim semi.
2. Kisaran temperatur sehari-hari
Kisaran temperatur sehari-hari diukur berdasarkan perbedaan antara suhu udara terendah di pagi hari dengan suhu udara di siang hari. Kisaran perbedaan biasanya tinggi pada musim semi. Kisaran temperatur yang signifikan ini banyak terjadi di wilayah Gangwon-dengan suhu udara di pagi hari yang mencapai sekitar 2 derajat Celsius dan meningkat menjadi 17 hingga 18 derajat Celsius di siang hari.
3. Kekeringan
Musim semi merupakan musim kering di Korea. Khususnya cuaca di musim semi sangat kering di awal bulan April dan kadang-kadang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan. Suhu udara seperti ini banyak dipengaruhi oleh udara yang bertiup dari arah sungai Yangtze, yang terpisahkan dari volume udara Siberia. Fenomena ini dikenal sebagai anticyclone bermigrasi yang kering.
4. Fenomena Debu Asia
Pada musim semi, debu berpasir yang tertiup dari gurun pasir Gobi yang berhembus jauh hingga wilayah Korea. Ketika Pelayanan Cuaca Nasional di Korea memprediksi parahnya badai debu Asia, masyarakat yang tinggal di Korea disarankan untuk memakai masker demi melindungi diri dari kemungkinan iritasi mata dan gangguan pernafasan.
5. Angin dari Arah Timur Laut
Angin dari arah Timur Laut dikenal juga dengan istilah angin Foehn. Angin dari arah Timur Laut ini adalah angin panas dan kering karena berhembus dari lembah-lembah yang bermusim antara musim semi dan musim panas.  Ketika kelembaban dan juga angin dingin datang dari arah Laut Timur dan naik ke wilayah gunung  Taebaeksanmaek, maka temperatur udaranya akan menurun. Setelah terjadi hujan di pegunungan, udara menjatuhkan embun sebagai angin yang turun ke arah lain dari pegunungan sehingga berubah menjadi panas dan kering. Karena hembusan udara panas dan kering ini, wilayah di bagian Barat pegunungan Taebaeksanmaek terkadang mengalami kerusakan pada tanaman pertanian.
= Musim Panas =




Musim Panas dimulai pada bulan Juni hingga Agustus, dan puncak musim panas adalah bulan Agustus dengan suhu sekitar 23 hingga 26 derajat celcius. Keringnya musim dingin dan musim semi seakan menghilang selama musim panas tiba karena suhu musim panas sangat tinggi dan lembab.


Cuaca musim panas umumnya cukup pengap sehingga membuat perasaan tidak nyaman. Selama musim ini penggunaan AC dan kipas angin meningkat. Cuaca sangat panas menjelang akhir bulan Juli hingga akhir bulan Agustus. Seiring dengan tingkat kelembaban yang tinggi, panas akan lebih terasa. Pada umumnya menjelang akhir bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli, Korea sudah memasuki musim hujan. Tidak terasa terik panas di Korea selama musim hujan. Cuaca mendung berawan disertai hujan hingga tiga minggu.


Frekuensi hujan disebut Jangma, dan angin topan secara langsung bisa mengakibatkan kerusakan pada tanaman. Pada musim panas, banyak terdapat buah-buahan di antaranya adalah buah Semangka, Melon, buah Persik, dan juga terdapat banyak sayuran.


Selain itu, wilayah pegunungan tertutup oleh tanaman hijau. Untuk menghindari teriknya panas matahari, orang Korea biasanya pergi memanjat gunung, pergi ke pesisir pantai, atau pergi ke daerah lembah untuk menikmati waktu liburan musim Panas.







Wah udah panjang kyaknya (^o^)? yuk lanjut ke part selanjutnya. :D





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Pendidikan di Korea Selatan

Sistem Pendidikan di Inggris

Fakta-Fakta Pendidikan di Korea Selatan