Berkaca melihat Pendidikan di Negeri Sakura & 20 Fakta Sekolah di Jepang
Konbanwa minna-san~
Kita lanjutin lagi yuk dari postingan sebelumnya yaitu tentang pendidikan di Jepang. :D
Jepang memang
tidak hanya maju dengan industrinya. Rupanya sistem pendidikan di Jepang sudah
dirancang sedemikian rupa agar sumber daya manusianya bisa berkembang dengan
baik. pendidikan dasar yang manjadi akar pendidikan selanjutnya,
sangat diperhatikan dengna serius oleh Negara matahari terbit
ini. buktinya wajib belajar 9 tahun diselenggrakan tanpa dipungut
biaya dari orang tua murid. Bahkan pihak sekolah akan menyurati para orang tua
untuk mendaftarkan anaknya masuk sekolah, ketika usia anak sudah masuk usia
sekolah.
Hal itu bisa terjadi lantaran
administrasi kependudukan di Jepang juga sudah tersusun dengan rapi. Data
kependudukan satu kelurahan atau distrik terdata dengan akurat di kantor
kelurahan. Selain itu, atauran di Jepang juga mengharuskan para orang tua menyekolahkan
di wilayah tempat tinggal mereka. Pendidikan sebagai pondasi dasar dalam
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, benar-benar konsisten.
Hasilnya, Jepang berhasil sebagai negara Industri maju karena manusianya
tangguh menghadapi persoalan hidup.
Fokus pendidikan dasar di
sekolah Jepang terlihat lebih menitikberatkan pada pentingnya
"moral". Moral menjadi fondasi yang ditanamkan "secara
sengaja" pada anak-anak di Jepang satu mata pelajaran khusus yang
mengajarkan anak tentang moral. Namun nilai moral diserap seluruh mata
pelajaran dan kehidupan. Seperti sistem pendidikan dasar di Jepang yang dikenal
sebagai shougakkou, pelajaran di sekolah lebih menitik beratkan penanaman
nilai-nilai moral, ketimbang menjejali murid dengan materi pelajaran yang
berat-berat.
Selain itu, wajib belajar 9
tahun mulai dari SD yang dijalani 6 tahun dan SMP menghabiskan 4 tahun,
benar-benar dijalankan secara gratis. Seluruh biaya ditanggung pemerintah. Jika
harus ada bayaran, hal itu hanya untuk biaya makan siang anak di kantin sekolah
atau saat rekreasi dari sekolah. Meski sekolahnya berstatus negeri, soal
kualitas pendidikannya tidak meragukan. Hal itu karena kurikulum sekolah,
sarana dan prasarana maupun tenaga pengajar, benar-benar dijaga agar sesuai
standar yang sudah ditetapkan pemerintah. Hasilnya, mutu pendidikan wajib
belajar 9 tahun, dimana-mana sama semua. Tidak ada istilah mutu lulusan sekolah
pinggiran, kalah bersaing dengna mutu lulusan sekolah kota besar.
Wajib sekolah berlaku bagi anak
usia 6 sampai 15 tahun, tetapi kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang
diwajibkan. Tiap anak berskolah di SD pada usia 6 tahun hingga 12 tahun, lalu
SMP hingga usia 15 tahun. Pendidikan wajib ini bersifat cuma-cuma bagi semua
anak, khususnya biaya sekolah dan buku. Untuk alat-alat pelajaran, kegiatan di
luar sekolah, piknik dan makan siang di sekolah perlu membayar sendiri. Namun
bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu mendapat bantuan khusus dari
pemerintah pusat dan daerah.
Disamping itu ada juga bantuan
untuk kebutuhan belajar, perawatan kesehatan, dan lain-lain. Seorang anaka yang
telah tamat SD diwajibkan meneruskan pendidikannya kejenjang SMP. Dengan
demikian, sekolah wajib ditempuh selama 9 tahun; 6 tahun di SD dna 3 tahun di
SMP. Hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa inggris sejak tahun pertama
SMP, dan kebanyakkan mempelajarinya paling tidak selama 6 tahun. Mata pelajaran
wajib di SMP adalah bahasa Jepang, Ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik,
seni rupa, pendidikan jasmani dan pendidikan kesejahteraan keluarga.
Berbagai mata pelajaran tersebut
diberikan pada waktu yang berlainana setiap hari selama seminggu sehingga
jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda.
Berikut ini
beberapa Fakta Sekolah di Jepang :
- Tahun ajaran dimulai bulan April-Maret tahun berikutnya, berlaku untuk semua jenjang SD-PT.
- Biaya sekolah SD-SMP Gratis.
- Waktu sekolah menggunakan sistem caturwulan dan Agustus-September libur musim panas selama 40 hari.
- Bulan September masuk 5 kali dalam seminggu.
- Wajib belajar mulai usia 6 tahun sampai 15 tahun (SD-SMP). Orangtua kedapatan tidak sekolahkan anak, mendapat hukuman.
- Semua Siswa niak kelas, sehingga setiap tingkatan selalu terisi murid sebaya.
- Tidak ada kelas khusus, kelas unggulan atau kelas akselerasi murid-murid pintar.
- Siswa pintar Ilmu Sains dan Teknologi saja yang bisa masuk Perguruan Tinggi lebih cepat.
- Kurikulum diperbarui 10 tahun sekali mengikuti perkembangan teknologi.
- Guru evaluasi siswa, dan siswa juga evaluasi guru demi manfaat pelajaran yang lebih baik.
- Tidak ada sekolah standar Nasional atau RSBI.
- Pelajar dilarang keras menggunakan kendaraan motor sendiri ke sekolah.
- Bangunan gedung sekolah dibuat modern, megah dan megah, komplit dengang gedung olahraga, kolam renang dan lapangan yang luas.
- Murid piket wajib bersihkan sekolah sebelum pulang ke rumah usai jam pelajaran.
- Jam belajar di sekolah mulai pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore.
- Pelajar yang terlambat, wajib bikin surat pernyataan tidak terlambat lagi.
- Ada tiga jenis SMA, yakni full time, part time dan SMA tertulis atau terbuka.
- Ada 7 Jurusan di SMA: Jurusan Umum, pertanian, teknik, perdagangan, perikanan, home economic, dan perawatan.
- Penilaian kelulusan SMP dan SMA tidak berdasarkan hasil final test, tetapi akumulasi dari nilai tes sehari-hari, ekstrakurikuler, mid test dan final test.
- Universitas dan Junior college memilih mahasiswa dari hasil ujian masuk serta hasil perserta belajar dari SMA.
KEREN KOQ AKU LEBIH SUKA SISTEM PENDIDIKANNYA DI JEPANG DARI KOREA SELATAN YA...
BalasHapusAGAK NGERI DI KOREA SELATAN, TERUS SIFAT ASLI ORANG KORSEL KAN JUGA CUEK, TAK TERLALU RAMAH...